Rabu, 08 Mei 2019

DALAM HARTA KITA ADA REZEKI ORANG LAIN

Tulisan ini hanya renungan sekilas
tentang rezeki yang datang dan pergi dari kepunyaan kita.

Kenapa kok ada rezeki orang lain dalam harta kita?....
Simak baik-baik cerita dibawah ini.

Siang itu sebelum datang bulan puasa
Teman saya 2 orang lagi ngecat pagar di pinggir Jalan raya,lalulintasnya lagi ramai Saat itu ada gojek ngebut dan sebuah kantong plastik jatuh dari gojek tersebut
Si gojek karena ngebut mungkin tidak mengetahui kalau barang bawaannya jatuh di jalan.
Dia terus melaju kencang.

Teman saya yg melihat kejadian itu langsung mengambil bungkusan kantong plastik tersebut
Ternyata isinya 5 bungkus nasi bakar pesanan orang.
Di dalamnya ada alamat si pemesan dan no HP.

Sayangnya teman saya tidak pegang HP ,akhirnya ia menyimpan bingkusan nasi tadi dan berharap si gojek balik lagi mencari barangnya yg jatuh.

Setelah ditunggu sampe sore belum juga ada gojek yg datang nanyain...

Pas setelah istirahat kerja jam 5 sore saya datang nyamperin kedua teman saya dan melihat ada bungkusan menggantung dipaku dinding.

Setelah saya Tanya kedua teman saya menceritakan bungkusan tersebut

Akhirnya saya buka bungkusan tersebut dan mencoba menghubungi pemesan nasi bakar tersebut agar mengambil nasi pesanannya

Si pemesan menjawab bahwa nasinya suruh dimakan saja dan uang gojeknya mau ia bayarin karena nasinya selamat.

Terimakasih ya Bu... Atas kebijakan Anda membayar uang pesanan yang tak sampai ke tangan anda dan memberikan nasi bakar ke teman-teman saya dg ikhlas.

Kesimpulannya di harta kita tak selamanya kita yang menikmati... Ada rezeki orang lain dalam kepunyaan kita.

Ada rezeki pembantu ada rezeki karyawan bahkan ada rezeki orang yang tidak kita kenal dalam harta kita.

Semoga Renungan ini bermanfaat dan sebaik-baik orang adalah yang selalu bersyukur.
Kebahagiaan terbesar adalah saat kita bisa memberi dengan Ikhlas tanpa mengharapkan imbalan.

Senin, 30 Juli 2018

KEAJAIBAN AKAN TERJADI DISAAT KITA PERCAYA

Apa benar keajaiban akan terjadi disaat kita percaya dengan hal itu?

Kalau kita memberi pertanyaan seperti itu pada orang lain,tentu saja jawabannya akan ada yang setuju ataupun tidak setuju.

Keajaiban terjadi ibarat seorang sales marketing menawarkan jasanya pada orang lain. Seribu tawaran nya mungkin akan ditolak mentah-mentah oleh orang lain yang kurang percaya.
Tapi ketika satu orang menerima tawaran jasanya maka otomatis ia percaya dengan sales tersebut dan memberi peluang baru bagi keduanya.

Jadi kesimpulannya keajaiban hanya datang pada orang-orang yang percaya